Selasa, 08 Desember 2015

Diet Kantong Plastik

Kantong plastik atau plastik kresek merupakan alat bantu manusia untuk membawa sesuatu. Benda ini sangat berguna bagi manusia, tetapi sekaligus juga ancaman bagi manusia dan makhluk hidup lainnya karena mengotori lingkungan.

Kantong plastik penggunaannya terlalu masif karena benda ini sangatlah mudah didapat dan gratis. Anda tidak perlu membayar untuk mendapatkan benda ini. Cukup membeli suatu barang di warung dan anda akan dikasih secara cuma-cuma sebagai servis warung.


Kebaikan hati tukang warung ini ternyata memberi dampak luar biasa terhadap lingkungan kita. Andai saja tukang warung sadar lingkungan dan memberikan cash untuk kantung plastik maka lingkungan bisa terselamatkan dan tukang warung pun bisa lebih untung.

Rencana tersebut memang sedang diusahakan oleh sebagian masyarakat yang menamai dirinya Komunitas Diet Kantong Plastik. Tetapi, sebagai manusia yang bijak, kita tak perlu menunggu undang-undang membayar plastik diberlakukan untuk berdiet kantung plastik.

Yuk diet dari mulai sekarang..!!

Banyak cara untuk berdiet kantung plastik. Yaitu:
1. Tolak pemberian kantung plastik dari tukang warung bila barang belanjaan anda masih bisa dibawa dengan tangan anda sendiri.

2. Tidak membuang-buang plastik kresek yang masih bisa dimanfaatkan kembali. Misalnya plastik masih dalam keadaan bersih, lipat yang rapih dan simpan di tempat plastik kresek bekas (grocery plastic bag holder). Gunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Ada berbagai macam model tempat plastik kresek bekas yang bisa anda gunakan.  


         
      
                                                     
                      




3. Bawa kantong plastik sendiri dari rumah dan pakai untuk membawa barang belanjaan anda saat anda pergi berbelanja. Lipat yang rapih dan masukkan dalam dompet kecil.


   Atau, bisa juga dengan membawa reusable bag atau tas belanja yang bisa digunakan berulang-ulang. 




Degradable Plastic Bag



Plastik memang butuh waktu lama untuk terurai yaitu sekitar 400 tahun hal ini lah yang menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Namun seperkembangannya muncul kantong plastik yang bisa terurai lebih cepat. Plastik Oxium (plastik yang diberi zat pemercepat oksidasi) bisa terurai dalam waktu 2 tahun. Namun ternyata waktu tersebut pun masih cukup lama untuk menanggulangi masalah pencemaran lingkungan akibat plastik yang kian parah. Kemudian munculah plastik degradable jenis baru (Ecoplast, Enviplast dll) yang lebih cepat terurai yaitu dalam jangka waktu 8 minggu. Plastik ini terbuat dari percampuran bahan alami seperti singkong namun harganya masih cukup mahal. Mudah-mudahan plastik jenis baru ini dapat terus dikembangkan dan meluas di pasaran. Dengan begitu masalah lingkungan akibat pencemaran limbah plastik dapat terselesaikan. 
  

IKLAN

Jual Reusable Bag lipat. Harga 35.000. Dari komunitas Jakarta Osoji Club. Hub: 08158875421



Sabtu, 28 November 2015

Simpan Air di Musim Hujan, Panen Air di Musim Kemarau

Hal paling mengerikan di dunia ini adalah saat berkah berubah menjadi bencana. Berkah adalah bentuk kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia, namun bila berkah itu berubah jadi bencana tentunya manusia perlu introspeksi diri apakah tugas yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai pengelola alam ini sudah dilaksanakan dengan baik? bila belum maka tidak heran bila Tuhan marah dan hal burukpun akhirnya terjadi.

Hujan merupakan berkah Tuhan yang tak ternilai harganya (seharusnya). Karena dari hujan, bumi yang kering ini bisa hidup, tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh subur, hewan dan manusia bisa memperoleh air untuk minum, dan bagi manusia bisa untuk mandi dan mencuci pakaian dan perabotan rumah lainnya. Tanpa air manusia takkan hidup.

Namun, apa yang terjadi belakangan ini? bumi semakin rusak dan alam kehilangan keseimbangannya. Bila musim hujan tiba banjir dimana-mana, dan bila musim kemarau tiba kekeringan pun melanda. Manusia yang berpikir akan berbuat sesuatu untuk memperbaiki bumi yang rusak ini.  

Apa yang bisa kita perbuat?

Kita bisa membuat lubang resapan air agar memudahkan air hujan meresap ke tanah sehingga meminimalisir terjadinya banjir atau genangan air di sekitar rumah kita. Ada 2 macam lubang resapan air yaitu:

1. Sumur resapan

2. Lubang Resapan Biopori



Lubang resapan biopori lebih mudah dibuat karena ukurannya yang lebih kecil dari sumur resapan. Lalu bagaimana cara membuatnya?

Tahapan-tahapan pembuatan LRB


Alat-alat yang digunakan



Aneka model penutup lubang



Tempat-tempat yang sesuai dalam mengaplikasikan LRB secara prinsip adalah daerah yang sering dilalui air atau sering terjadi genangan air karena tujuan LRB adalah untuk mengurangi run off (aliran air permukaan). Contoh: selokan tempat jatuh air dari genteng, atau permukaan tanah yang sering becek/sering terjadi genangan. 



Pemeliharaan LRB


LRB perlu dipelihara karena bisa jadi lubang sudah mampet karena tertutup tanah atau bahan organik sudah membusuk semua sehingga sudah tidak ada lagi makanan untuk mikroorganisme. Sebetulnya yang dimaksud biopori adalah lubang pori-pori di dalam tanah yang terbentuk akibat aktivitas mikroorganisme yang tumbuh subur karena bahan organik yang dimasukkan ke tanah melalui lubang resapan. Biopori itulah yang membuat tanah dapat meresap air dengan cepat. LRB yang terawat dapat meresapkan air hingga 20 L/lubang dengan jarak antar lubang 50-100 cm. 

Bila bahan organik telah membusuk semua maka perlu ditambahkan lagi bahan organik yang baru agar makanan bagi mikroorganisme yang ada di dekat LRB tetap tersedia. Bahan organik yang telah membusuk sewaktu-waktu bisa dipanen dan digunakan untuk memupuk tanaman sebagai kompos. Waktu pembusukan bahan organik berbeda-beda tergantung jenis bahannya. Sampah organik kering seperti daun-daun kering membutuhkan waktu sekitar 1-3 bulan untuk membusuk. Sampah organik basah seperti sisa sayuran atau kulit buah membutuhkan waktu sekitar 1-4 minggu untuk membusuk. 

Mengapa Lubang Resapan ini sangat penting untuk dibuat?


Selain untuk meminimalisir terjadinya genangan air atau banjir, tentunya LRB ini sangat berguna juga untuk cadangan air di musim kemarau sehingga wilayah tempat tingga kita tidak kekeringan. Kita sering lupa atau tidak tahu bahwa air tanah itu dapat habis jika terus kita gunakan tanpa ada air yang meresap masuk kembali ke tanah. Oleh karena itu, walau daerah rumah kita bebas banjir tetapi bisa saja kekeringan di musim kemarau. 

IKLAN

Kami menyediakan jasa penyewaan Bor Biopori khusus daerah Jakarta, Depok dan Bekasi. Alat dikirim dengan jasa Gojek ke rumah anda. Biaya: 10.000/hari + ongkos Gojek PP. Untuk keamanan barang saat peminjaman kirimkan foto KTP melalui WA (08158875421) atau messege Facebook Go Rumah Green. Alamat di KTP harus sesuai dengan alamat pengiriman alat.

Kami menyediakan 2 jenis bor biopori yaitu:
1. Bor Biopori bongkar pasang. lebih mudah untuk dibawa ke mana-mana.


2. Bor biopori biasa




Rabu, 25 November 2015

Mari Berkebun

Isu pemanasan global sudah semakin menghawatirkan. Perubahan iklim pun tak terelakan terjadi di berbagai daerah di dunia. Gelombang panas di India yang menyebabkan ribuan orang meninggal, musim dingin berkepanjangan di Amerika, banjir di Arab Saudi, bencana angin topan di Filipina dan Cina serta banjir, kabut asap dan kekeringan di negara kita tercinta Indonesia merupakan fenomena alam yang terkait dengan perubahan iklim. Bahkan Direktur Dewan Nasional Perubahan Iklim mengatakan dunia akan semakin mencekam ke depannya bila kita semua warga penduduk bumi tidak mau berusaha mengantisipasi perubahan iklim akibat pemanasan global tersebut.

Pemanasan global terjadi tentu saja penyebabnya akibat vegetasi bumi yang semakin hilang ditelan aktivitas manusia yang katanya untuk "pembangunan". Sering kita jumpai, pohon-pohon ditebang untuk dibangun jalan layang atau hutan digunduli untuk dibuat usaha perkebunan. akibat vegetasi bumi yang semakin menghilang dan gas rumah kaca yang terus dikeluarkan warga bumi, maka otomatis bumi pun semakin memanas. 

Sama halnya seperti rumah kita, bumi adalah rumah kita yang besar. Di rumah kita bila tak ada tanaman-tanaman maka suasananya akan terasa lebih panas bila dibandingkan rumah yang memiliki banyak tanaman. Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan memang dapat menurunkan suhu udara. oleh karena itu, mari kita bantu mendinginkan bumi kita dengan menanam aneka tanaman di rumah kita. 

Berkebun yuk..!!


Berkebun sangatlah mudah, pertama:

1. Siapkan alat-alat berkebun seperti sekop, wadah (polibag/pot) dan sarung tangan (agar tangan tidak kotor). 
2. Siapkan media tanam yang terdiri dari pupuk padat (kompos atau pupuk kandang) dan tanah kebun dengan perbandingan 1:1. Keduanya diaduk rata hingga tercampur dan media tanam siap digunakan. 

3. Masukkan media tanam dalam wadah bisa berupa pot atau polibag, kemudian tanam bibit tanaman yang sudah disiapkan sebelumnya. 
4. Siram tanaman yang baru ditanam. Hal ini sangat penting agar tanaman tidak layu dan mati karena akar tanaman yang baru ditanam belum melekat pada tanah.
5. tanaman yang baru ditanam sebaiknya simpan di tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari langsung) namun cahaya tercukupi. 


Nursery (pembibitan) mini di halaman rumah

Tanamlah tanaman yang kita sukai dan bermanfaat, sehingga hati kita merasa senang dan menambah kenyamanan tempat tinggal kita. Kita bisa menanam tanaman bunga, sayur-sayuran, tanaman obat atau tanaman buah. 

Tanaman bunga Browalia mempercantik halaman rumah


Bibit pohon buah-buahan yang ditanam saat musim kemarau dan bibit siap ditanam di lahan kosong saat musim hujan untuk membantu menghijaukan bumi. 


Tanaman sayuran berupa pohon cabai dalam pot, lumayan bisa buat masak. 


Kebun sayuran yang tertata rapih menggunakan teknik raising bed. Terlihat indah dipandang. 

IKLAN


Jual tanaman Zodia (tanaman pengusir nyamuk)
Harga: 15.000/ tanaman. 
Tinggi tanaman: 20cm
Pesan hub: 08158875421

tanaman ini memiliki aroma yang khas yang tidak disukai nyamuk


Jual tanaman Dolar Besar (tanaman perambat dinding)
Harga: 20000/ 5 stek
panjang stek: 15 cm (3-4 mata tunas)

Tanaman ini bisa merambat di dinding yang agak kasar seperti dinding dari batu bata dan tidak merusak dinding karena akarnya hanya melekat


Jual tanaman Binahong Merah (gendola)
Harga: 20.000/ 5 stek atau 10.000/5 biji
Panjang stek: 20 cm (3-4 mata tunas)


Dikenal sebagai tanaman obat dewa penyembuh segala penyakit



Jumat, 20 November 2015

Kelola Sampah Rumah Tangga

Beban lingkungan dalam menampung sampah rumah tangga sangatlah besar. Di DKI Jakarta volume sampah mencapai 6000 ton per hari atau setara dengan setengah besar volume Candi Borobudur. Akibatnya sampah sulit terkelola dan dampak buruk pun menimpa masyarakat di lingkungan sekitar pembungan sampah dan juga sebagian mencemari sungai dan laut.

Untuk mengurangi beban lingkungan terhadap sampah, kita bisa membantu dengan cara mengelola sampah dari sumbernya yaitu rumah kita sendiri.

bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga dengan baik?

Pilah sampah menjadi 3 bagian:
1. Sampah Organik
2. Sampah bisa didaur ulang
3. Sampah yang tidak bisa didaur ulang



Sediakan tong sampah terpisah untuk memudahkan pemilahan.

Pengelolaan Sampah Organik



Sampah organik dikomposkan dengan komposter.

Sampah organik terdiri dari sisa sayuran bekas memasak, makanan basi, buah busuk dan kulit buah, dedaunan kering, kulit telur dll. masukkan ke dalam tong komposter. Jangan memasukkan tulang belulang, ampas kelapa parut, bangkai hewan dan bumbu masakan karena akan memperlambat pengomposan. 


Gunakan alat pencapit untuk memudahkan proses pengelolaan sampah dan cairan bakteri pembusuk (MOL) untuk mempercepat pembusukan sampah organik menjadi kompos. 

MOL (Mikro Organisme Liquid) bisa di dapat dengan cara membuat sendiri atau membeli di toko pertanian dengan nama merk EM4. EM4 perlu dicampur dengan air sebelum di semprotkan dengan perbandingan 1:100. 

Untuk menghasilkan kompos padat yang bagus perlu perbandingan yang pas antara sampah organik yang basah seperti sisa sayuran dan buah dengan yang kering seperti dedaunan kering. Bila tidak ada dedaunan kering bisa dengan menambahkan sekam padi yang bisa dibeli di toko tanaman landscape. 1 karung biasanya harga Rp15.000. 


Semprotkan cairan bakteri pembusuk dalam setiap pengisian sampah baru. 

Panen kompos padat


Panen kompos cair


Kompos padat dan cair siap diaplikasikan ke tanaman kebun kita.

Komposter yang digunakan dapat menghasilkan 2 jenis kompos yaitu cair dan padat. Komposter ini dinamakan dengan komposter 2 in 1. Saya membelinya di Melo Komposter Project Merah Putih di Facebook dan hasilnya pun memuaskan. sampahnya tidak berbau dan kompos cairnya juga hitam pekat dan tidak berbau. Untuk tong yang besar harganya sekitar 450rb. 


Aplikasikan kompos yang sudah jadi pada tanaman anda di rumah. 

Untuk kompos padat campurkan dengan tanah 1:1 untuk digunakan sebagai media tanam. Dan untuk kompos cair, campurkan dengan air sebelum disiramkan ke tanaman dengan perbandingan 1:10. 

Pengelolaan Sampah Anorganik




Pisahkan sampah anorganik  yang bisa didaur ulang dalam kantung kresek besar. 

Sampah anorganik yang bisa didaur ulang seperti:
- Kertas
- Karton/dupleks
- Botol/gelas plastik bekas air mineral.  
- Emberan / plastik yang serupa dengan bahan ember seperti bekas tempat sampo/sabun cair. 
- Kardus
- Besi

Jika sudah terkumpul penuh, anda bisa berikan pada pemulung yang lewat dan itu bisa menjadi sedekah bagi anda. Atau bila ada bank sampah di lingkungan anda maka sampah ini bisa diuangkan. 


Sampah yang tidak bisa di daur ulang (sampah residu) di buang ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). tentunya sampah ini sudah jauh berkurang bila dibandingkan sampah yang tidak dikelola demikian. Alhasil, beban lingkungan terhadap sampah menjadi berkurang. 

Tips: Bila anda ingin lebih peduli lagi terhadap alam, anda bisa berbuat lebih banyak lagi. misal: tulang belulang yang tidak bisa dikomposkan bisa anda sedekahkan kepada kucing-kucing liar di sekitar rumah anda, mudah-mudahan perbuatan baik kita kepada sesama makhluk Tuhan akan dibalas di akhirat kelak. 
Kemudian, sampah plastik saset (bekas bungkus kopi atau detergen) bisa dibuat kerajinan tangan. 

Note: Cara pengelolaan sampah ini merupakan rekomendasi dari Greeneration Indonesia yang penulis dapat dari seminar di acara Organik, Green and Healthy 3 di lapangan Kompas, Palmerah.   


IKLAN


Jual Alat Pencapit Sampah dari Bambu
Harga: 15.000 belum termasuk ongkir
Wilayah: Bekasi menggunakan jasa pengiriman JNE
Hp: 08158875421

Jual Pupuk Organik Cair
Harga: 15.000/ 1,5 L

Dijual Tas Tangan  daur ulang dari bungkus kopi. 
hanya ada 1. Harga: 30.000




Kamis, 19 November 2015

Ibu Rumah Tangga Environmentalist

Kehidupan menjadi ibu rumah tangga mungkin dipandang membosankan oleh sebagian orang. Pekerjaannya itu-itu saja seputar pekerjaan rumah. Namun, bagaimana kalau menjadi ibu rumah tangga yang idealis dengan lingkungan hidup?

Idealisme sebagai environmentalist sudah sangat melekat di jiwa dan raga saya sejak saya masuk kuliah. bahkan saya sudah tidak pernah membuang sampah sembarangan sejak saya lulus SD, yang ketika itu wali kelas saya memberikan wejangan bagi anak didiknya yang baru lulus untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dia menceritakan tentang seorang anak yang mengantongi bungkus permen dan tidak membuangnya sembarangan di terminal. Dari situ awal mula saya tertarik untuk ikut menjaga lingkungan.

Dengan memiliki idealisme sebagai seorang environmentalis/pecinta lingkungan, saya menjadi memiliki banyak pengalaman-pengalaman yang menarik. Hidup menjadi penuh semangat dalam meraih cita-cita, berpetualang ke berbagai tempat bersama teman-teman yang sepemikiran, beraksi nyata bersama-sama teman komunitas peduli lingkungan dan terkadang berkelana seorang diri menikmati pemandangan alam. Sungguh pengalaman hidup yang sangat seru dan menyenangkan.

Namun ketika saya mulai berkeluarga, bukan berarti semangat dari idealisme saya itu padam. Bersama buah hati saya tercinta, saya bisa menjadi ibu yang mengenalkan anaknya tentang alam ini. Dari rumah saya sendiri pun saya tetap bisa menjalankan prinsip-prinsip untuk menjaga kelestarian alam sekitar. Mulai dari rajin menanam tanaman, rajin mengelola sampah, membuat lubang resapan air, menghemat listrik, air atau deterjen yang bisa mencemari lingkungan, menghemat kantong plastik, tissue dan lain sebagainya.   

Saya percaya dan yakin idealisme sebagai seorang environmentalist akan sangat bermanfaat bagi banyak orang terlebih lagi orang-orang di masa depan termasuk anak yang baru saya lahirkan. Agar lingkungan hidup mereka di masa depan bisa tetap terpelihara. Meski belum banyak yang memiliki kesadaran lingkungan seperti itu dan seolah kegiatan kita akan sia-sia karena alam yang begitu besar tetapi jangan menyerah. Di situlah makna hidup kita akan muncul sebagai sebaik-baik manusia.

Melestarikan alam merupakan wujud bakti diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Siapa yang peduli kepada alam ciptaan-Nya pasti akan dibalas kebaikkannya di akhirat kelak. 

Minggu, 15 November 2015

Filosofi Rumah Hijau

Rumah adalah teritorial terkecil dari tempat hidup kita. Rumah adalah wilayah kekuasaan kita yang dengan itu kita mudah untuk mengatur dan mengelolanya. Oleh karena itu, bagi anda para penduduk bumi yang peduli dengan kelestarian planet kita tercinta ini, berbuatlah mulai dari rumah kita sendiri.

Mungkin kita ingin berbuat untuk bumi di lingkungan sekitar kita, kota kita atau negara kita. Silahkan bila anda memiliki waktu untuk menjelajah teritorial yang lebih besar seperti menanam pohon di gunung atau pantai, ikut kegiatan komunitas peduli lingkungan dan lain-lain. Tetapi, usaha untuk melestarikan bumi sebetulnya tak harus bepergian jauh. Dari rumah kita sendiri, kita bisa memulai untuk membangun rumah hijau untuk selamatkan bumi kita.

Semangat untuk menyelamatkan bumi merupakan passion yang kuat yang biasanya dimiliki para pecinta lingkungan. Kehidupan yang bersahaja akan terwujud pada mereka yang pandai mengelola alam lingkungannya. Mulai dari kesehatan, ketenangan batin, kebahagiaan dan ekonomi pun bisa didapat.

Kuncinya adalah pada "berpikir hijau". Selalulah berpikir global dan cara berpikir tersebut diaplikasikan dalam tindakan-tindakan kecil, ya walaupun kecil akan berdampak untuk yang global. Seperti hemat listrik, matikan lampu bila tidak digunakan, hemat air/air jangan dibuang-buang, hemat deterjen, diet kantong plastik, kelola sampah rumah tangga, rajin menanam tanaman dll.


Bila banyak orang menerapkan prinsip berpikir hijau di rumahnya akan banyak masalah yang bisa diselesaikan terutama beban lingkungan yang terlalu berat di luar sana bisa lebih ringan untuk diatasi.

Salam Hijau :)
Dari rumah, kita bisa selamatkan bumi.